Minggu, 29 September 2019

Modbus RTU - ROKTEK type WTX 4I4D-R

ROKTEK type WTX 4I4D-R :
4 Digital Input opto-isolator untuk sakelar dry kontak, bukan dengan tegangan.
4 Digital Output 10A Dry Contact Relay Tegangan tinggi, (220V)
Antarmuka RS485, menggunakan protokol yang popular di Industry, yaitu MODBUS RTU. Anda dapat dengan mudah memasang dengan system Bus RS485. Setiap jaringan Bus, dapat digunakan sebanyak 32 Module ini dengan komunikasi RS485, pengaturan Alamat ID dan Baudrate setiap Module Roktek ini dapat dilakukan dengan software aplikasi. Alamat ID dan parameter lainnya disimpan di EEPROM, sehingga walaupun dilepas dari listrik, semua parameter yang telah diatur akan tetap tersimpan. Menggunakan Standar industri dalam pemasangan module Roktek ini, yaitu dengan dengan rel. Pasokan sumber daya 9-24V.

Petunjuk Instalasi :
Pin 1 :+ 12V dc
Pin 2 : GND
Pin 3 : N/C ; Tidak digunakan
Pin 4-5 : A-B ; Rs485
Pin 6-7 : DI 1 ; Input 1
Pin 8-9 : DI 2 ; Input 2
Pin 10-11 : DI 3 ; Input 3
Pin 12-13 : DI 4 ; Input 4
Pin 14-15-16 : DO 1 ; Kontak Out 1
Pin 17-18-19 : DO 2 ; Kontak Out 2
Pin 20-21-22 : DO 3 ; Kontak Out 3
Pin 23-24-25 : DO 4 ; Kontak Out 4
Pin 26 : N/C ; Tidak digunakan

Default parameter MODBUS RTU protocol specification :
Baudrate : 9600
Data bit : 8
Stop bit : 1
Parity : None
Default Address : 1
Register Address :
Input (Read Discrete Input) : 32 35 (10032 10035)
Output (Read Coil) : 16 - 19 ()

Jumat, 28 Oktober 2016

Digital Input Output Module

Microcontroller saat ini sudah bukan hal yang langka dan rumit bagi kita, dan juga dari sisi fungsi dan ketahanan fisik juga tidak diragukan lagi, ya kalo saya bilang .. sebanding dengan harganya yang relatip murah, namun dibalik harga yang murah terdapat sejuta manfaat yang sangat menguntungkan dan memudahkan dalam membantu pekerjaan kita.

Banyak dari rekan kita dari dalam dan luar negeri yang telah membuat aplikasi hardware dari mikrokontroller ini dengan berbagai macam fungsi dan kegunaannya. Dari yang mulai membuat mainan anak, control robot mainan, hingga kegunaan monitoring system industri. 

Seperti halnya saya juga membuat beberapa module dari Microcontroller yang dapat difungsikan untuk Control dan monitoring system yang juga dapat di program dari computer (HMI).
Saya mengadopsi system dari Building Automatic System (BAS) yang sudah umum digunakan di dalam industry.

Beberapa  module yang saya buat :

  • Module 4 Digital Input /4 Digital Output
  • Module 8 Digital Input /8 Digital Output
  • Modul 8 Analog Input / 8 Digital Input (masih proses buat)
  • Modul Analog Input ( masih saya rencanakan)

Penampakan PCB Modul 4 DI/4 DO

Modul yang saya buat ini dapat di Fungsikan untuk  Pengontrolan dan Monitoring device/peralatan apapun yang dapat di control/monitoring dari komputer. Jaringan antar peralatan dan komputer menggunakan jaringan RS485 atau jaringan LAN.


Beberapa contoh peralatan/device yang bisa di kontrol/monitor dengan alat ini, antara lain :

  • Exhaust/Intake Fan di gedung Mall/Hotel/Restoran (Start/Stop/trip)
  • Operasi Pompa Water System (Start/Stop/Trip)
  • Panel Lampu penerangan
  • System Hydrant pump start/stop/trip/stanby)
  • Water Level Monitor (hi-lo elevasi air, termasuk status pompa)


Keuntungan lain yang didapat dari module program ini :
  • Dilengkapi dengan software Program HMI, sehingga semua peralatan dapat dimonitor dan dikontrol dari computer.
  • Menghemat waktu team maintenance dalam pengecekan peralatan.
  • Lebih cepat mengetahui adanya gejala yang terjadi pada peralatan.
  • Adanya Log, sehingga kita dapat mengetahui waktu terjadi aktifitas peralatan.
  • Disiplin waktu start dan stop, sehingga biaya operasional dapat di perkirakan dengan tepat.
  • Jadwal waktu maintenance dapat diatur dengan tepat, karena pada program HMI sudah ada Counter dan RUN Hours dari peralatan yang di control.
  • Pengaturan Schedule Operasional dari peralatan tersebut dapat diatur sesuai jadwal, dan dapat dirubah sesuai waktu yang diperlukan.
photo menyusul besok ya..

Bagi yang berminat silahkan tinggalkan pesan, untuk area Surabaya-Sidoarjo dapat saya bawakan alat demo uji coba.

Sabtu, 17 Desember 2011

Rangkaian LED Aktif-Low dan LED Aktif-High dan Contoh Program Kontrol LED Untuk AVR-GCC dan Arduino



Kalau kita perhatikan gambar di samping. Gambar sebelah kiri adalah rangkaian LED Aktif-Low, dan gambar sebelah kanan adalah rangkaian LED Aktif-High. Rangkaian terdiri dari sebuah resistor yang diseri dengan sebuah LED.
Pada rangkaian LED Aktif-Low, LED akan menyala jika diberi logika 0 (LOW) dan akan mati jika diberi logika 1 (HIGH).
Ketika diberi logika 0, maka tegangan pada kaki anoda LED lebih positif dibandingkan dengan kaki katoda. Selisih tegangan pada kaki anoda dan katoda LED ini melebihi tegangan jatuh LED, sehingga LED pun menghantar (dialiri arus listrik) dan menyala. Sebaliknya, ketika diberi logika 1, maka kaki anoda LED tidak lebih positif daripada kaki katoda, oleh karenanya LED tidak menghantar (tidak dialiri arus listrik) sehingga LED pun tidak menyala.
Pada rangkaian LED Aktif-High, LED akan menyala jika diberi logika 1 (HIGH) dan akan mati jika diberi logika 0 (LOW).
Ketika diberi logika 1, maka tegangan pada kaki anoda LED lebih positif dibandingkan dengan kaki katoda LED. Selisih tegangan pada kaki anoda dan katoda LED ini melebihi tegangan jatuh LED, sehingga LED pun menghantar (dialiri arus listrik) dan menyala. Sebaliknya, ketika diberi logika 0, maka tegangan pada kaki anoda LED tidak lebih positif daripada kaki katoda LED, oleh karenanya LED tidak menghantar (tidak dialiri arus listrik) sehingga LED pun tidak menyala.
Fungsi resistor seri pada rangkaian diatas adalah sebagai pembatas arus. Anda bisa menggunakan resistor dengan nilai yang aman mulai 150 ohm, 180 ohm, 220 ohm, hingga 2K2 ohm tergantung dari tipe LED yang Anda gunakan dan seberapa tingkat kecerahan yang Anda inginkan.
Dengan asumsi bahwa rangkaian LED Aktif-Low terhubung ke PORTB.0 dan rangkaian LED Aktif-High terhubung ke PORTB.1, berikut adalah contoh program kontrol LED untuk AVR-GCC.


Sumber : http://telinks.wordpress.com